????? ?????? ????? – Dinas Kesehatan Kota Batam menegaskan bahwa Batam tidak dalam posisi zona kuning virus corona seperti yang beredar di pesan berantai berbasis aplikasi.
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan Batam sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara terbanyak kedua di Indonesia sudah sangat waspada terhadap ancaman masuknya penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona ini.
“Sudah sepatutnya Batam harus lebih siaga dibanding kota-kota lainnya di Indonesia. Karena Batam pintu masuk wisman kedua terbanyak di Indonesia setelah Bali,” kata Didi di Batam Centre, Sabtu (29/2).
Menurut Didi, sejak informasi mengenai virus yang berasal dari
Tiongkok ini merebak, otoritas kesehatan di Batam telah bersiap siaga.
Di antaranya dengan memperketat pengawasan di pintu masuk internasional
seperti pelabuhan. Kemudian pemerintah juga menghentikan sementara
penerbangan langsung antara Batam dengan China.
Selain itu, pasien yang diduga terserang penyakit saluran pernapasan
ini juga langsung dites secara medis. Selama menunggu hasil tes keluar,
pasien terus diawasi kondisi kesehatannya dalam ruang terpisah dari
pasien lain.
“Sudah dari awal kita siaga. Tim kita di Batam insya Allah solid,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan RI juga dengan tegas menyatakan pesan yang
beredar mengenai 6 daerah zona kuning virus corona tersebut adalah
hoaks. Pada siaran pers Kementerian Kesehatan tertanggal 28 Februari,
disebutkan bahwa Kemenkes tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang
‘6 kota zona kuning corona’, sebagaimana informasi yang beredar di media
sosial.
“Masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan
hoaks yang tidak jelas isi dan sumbernya,” bunyi pernyataan resmi
tersebut.
Isi lengkapnya dapat diakses di https://www.kemkes.go.id/article/view/20022900002/hoaks-6-kota-zona-kuning-corona.html.